1LihatjawabanIklanIklan renatasafirarenatasafiraJwbnnya ekspresi,Smoga mmbntu.., terimakasih atas jawabannya.. sama2.., IklanIklanPertanyaan baru Seni1 .Bagaimana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perkembangan seni pada anak kembar usia 5 tahun berdasarkan Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak dan merumuskan stimulasi yang tepat. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Subjek penelitian sebanyak dua anak kembar yang berusia 5 tahun. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara dengan menggunakan pedoman observasi dan wawancara. Data dianalisis menggunakan narasi deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kedua anak telah memenuhi capaian perkembangan pada aspek seni anak berdasarkan standar usia 5 tahun, khususnya dalam hal menikmati berbagai alunan lagu atau suara yang dibuktikan dengan kemampuan 1 bersenandung atau bernyanyi sambil mengerjakan sesuatu; 2 memainkan alat musik/instrument/benda bersama teman. Anak juga telah tertarik dengan kegiatan seni yang dibuktikan dengan kemampuan 1 menyanyikan lagu dengan sikap yang benar; 2 menggunakan berbagai macam alat musik; 3 bermain drama sederhana; 4 menggambar berbagai macam bentuk yang beragam; 5 melukis dengan berbagai cara dan objek; 6 membuat karya seperti bentuk sesungguhnya dengan berbagai bahan. Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa stimulasi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan capaian aspek perkembangan seni pada anak usia 5 tahun, yakni 1 mendukung minat anak dan memperdengarkan anak lagu-lagu yang disukainya; 2 memberikan apresiasi berbentuk pujian pada anak; 3 memberikan fasilitas berupa beberapa alat permainan yang dapat mengembangkan aspek seni anak; dan 4 apabila anak berhasil melakukan hal positif, maka anak diberikan reward. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the authors.... Hukuman dapat berupa menyanyikan lagu dihadapan kelompok yang memenangkan pertandingan. Hal ini sesuai dengan pendapat Damayanti et al., 2020 mengatakan bahwa menyanyikan lagu dengan sikap yang benar telah memenuhi standar tingkat pencapaian perkembangan anak pada aspek seni. ...Thia Isri YuningsihHeri Yusuf MuslihinSima MulyadiTujuan dari penelitian ini adalah mengkaji manfaat dari setiap gerakan permainan tradisional boy-boyan terhadap aspek perkembangan anak usia dini. Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan mengunakan metode deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah analisis kegiatan. Penelitian ini dilakukan pada salah satu TK di wilayah Kabupaten Ciamis pada semester genap tahun ajaran 2020/2021. Subjek penelitian ini adalah guru dan kepala sekolah. Permainan tradisional boy-boyan belum dijadikan media pembelajaran bagi anak usia dini dengan berbagai alasan, minimnya lahan, serta tidak tercantumnya permainan tradisional dalam kurikulum nasional menjadi kendala belum digunakannya permainan tradisional khususnya boy-boyan sebagai media pembelajaran bagi anak usia dini. Permainan tradisional boy-boyan dapat dijadikan sebuah media pembelajaran bagi anak usia dini untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangannya. Saat akan menjadikan permainan tradisional sebagai media pembelajaran, maka pilihlah permainan tradisional yang Novika AndrianiUsep KustiawanRosyi Damayani Twinsari ManingtyasThe potential for creativity must be carried out from an early age. Because the aspect of art development is one of the important aspects and can affect the development of children in future, the purpose of this research was to determaind the application and improvement of children’s artistic creativity through kneading activities with playdouh media. This study uses classroom action with MC Taggart’s Kemmis cycle model, which consists of two cycles and each cycle consists of two meetings. Based on the research that has been done, it show the results that with the application of the art creativity activities of children can be improved properly. Abstrak Mengembangkan potensi kreatif harus dilakukan sejak anak berusia dini, karena aspek perkembangan seni merupakan salah satu aspek yang penting dan dapat mempengaruhi perkembangan anak dimasa selanjutnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan serta peningkatan kreativitas seni rupa anak melalui kegiatan membutsir dengan media playdough. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan model siklus kemmis MC Taggart, yang terdiri dari dua siklus dan setiap siklusnya terdiri dari dua pertemuan. Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil bahwa dengan diterapkannya kegiatan membutsir kreativitas seni rupa anak dapat meningkat dengan SyailindriDinie Ratri DesiningrumPenelitian mengenai kemandirian pada remaja kembar putri belum banyak ditemukan, sedangkan kemandirian merupakan salah satu tugas perkembangan mendasar di masa remaja. Pengalaman kemandirian yang dimaksud adalah bagaimana kehidupan remaja putri bersama saudara kembarnya dan bagaimana proses pencapaian kemandirian remaja putri terlepas dari figur lekat, yaitu saudara kembarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman kemandirian remaja putri yang memiliki saudara kembar putri. Purposive sampling digunakan untuk merekrut empat partisipan putri yang memiliki saudara kembar putri, berusia remaja, dan berstatus sebagai mahasiswi. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara semi-terstruktur dan dokumen audio. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis dan teknik analisis yang digunakan adalah Interpretative Phenomenological Analysis IPA. Hasil penelitian ini menunjukkan dua tema induk, yaitu 1 hubungan dengan saudara kembar dan 2 kemandirian. Tiga partisipan yang merupakan adik kembar merasakan adanya perbedaan status antara kakak dan adik kembar. Partisipan yang merupakan pasangan kembar fraternal dan lebih dini berpisah dengan saudara kembarnya memiliki kemandirian yang lebih tinggi. Temuan dari penelitian ini berkontribusi menjadi pendukung teori bahwa adik kembar lebih memiliki ketergantungan terhadap kakak kembarnya serta pasangan kembar identik lebih dekat satu sama lain dibandingkan dengan pasangan kembar SitepuAzmiAnam IbrahimKab Deli SerdangAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan gambar ekspresi objek manusia dari indikator bentuk, warna, dan kerapian melalui menggambar menggunakan krayon yang dilaksanakan di TK B Methodist Berastagi berdasarkan teori Lowenfeld. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 3 peserta didik di TK B 3 Methodist Berastagi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Objek penelitian ini yaitu kemampuan menggambar ekspresi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan menggambar ekspresi objek manusia dengan krayon berdasarkan teori Lowenfeld pada peserta didik di TK B 3 Methodist Berastagi adalah baik. Karakteristik gambar ekspresi karya peserta didik TK B 3 Methodist Berastagi telah memiliki konsep cerita sesuai dengan imajinasi dan juga sesuai dengan kedaan lingkungan sekitar mereka, seperti didalam ruang lingkup keluarga dan kelas mereka. Kata Kunci gambar, ekspresi, anak, TK, study was designed to describe the ability of images that depict human objects from indicators of shape, color, and neatness through drawing using crayons conducted at Kindergarten B Methodist Berastagi through Lowenfeld's research is a qualitative descriptive study. The subjects of this study were 26 students at the Kindergarten B 3 Methodist in Berastagi, Berastagi District, Karo Regency, North Sumatra Province. The object of this research is the ability to draw expressions. Data collection methods used are observation and documentation. Data analysis uses descriptive qualitative analysis techniques. The results of this study indicate that the ability to draw human object expressions with crayons based on Lowenfeld's theory of students in TK B 3 Methodist Berastagi is good. Characteristic images of expression by Kindergarten B 3 Methodist Berastagi students have a concept of the story in accordance with the imagination and also in accordance with the circumstances of their environment, such as in the scope of their families and classrooms. Keywords image, expressions, children, kindergarten, lowenfeld..Arkas HasanahElise MuryantiPenelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui seberapa pengaruh dari penggunaan media diorama terhadap perkembangan kemampuan motorik halus anak di TK Jannatul Ma’wa Padang. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang berbentuk quasy eksperimen. Dengan jumlah populasi anak TK Jannatul Ma’wa Padang sebanyak 20 orang. Kelas B1 dijadikan sebagai sampel kelas eksperimen, kelas B2 dijadikan sebagai kelas kontrol, masing-masing kelas berjumlah 10 orang anak. Tes dijadikan sebagai teknik pengumpulan data, data yang didapat kemudian diolah menggunakan uji –t untuk melihat perbandingan. Dari hasil penelitian yang didapat menunjukkan rata-rata dari nilai kelas eksperimen adalah 60,25, sedangkan rata-rata nilai kelas kontrol adalah 53,75. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media diorama berpengaruh dalam perkembangan kemampuan motorik halus anakStephanie Lestari Yapina Widyawatip> Dalam proses pengasuhan parenting, beberapa faktor dapat mempengaruhi orang tua. Faktor tidak hanya orang tua saja, tetapi karakteristik anak juga merupakan salah satu hal yang mempengaruhi. Salah satu karaktersitiknya adalah anak kembar. Memiliki anak kembar dapat menimbulkan tantangan yang lebih besar karena tanggung jawab orang tua menjadi berlipat ganda pada saat yang bersamaan dan dapat menimbulkan parenting stress. Parenting stress dapat memberikan pengaruh negatif dalam hubungan anak dan orang tua terutama pada ibu yang umumnya lebih banyak terlibat dalam pengasuhan di awal kehidupan. Ibu yang mengalami stres lebih mungkin untuk menampilkan kurangnya kasih sayang, penerimaan, pengawasan, serta lebih dapat memunculkan kontrol dan disiplin. Ibu yang mengasuh lebih dari satu anak berpendapat bahwa stres merupakan salah satu masalah serius yang mereka hadapi. Dikatakan pula bahwa stres yang dialami oleh orang tua dan kemampuan mereka untuk mengatasi coping stress, dapat mempengaruhi hubungan mereka dengan anak. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat deskriptif dan non ekperimental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pareting stress serta coping stress pada ibu yang memiliki anak kembar. Partisipan adalah ibu yang memiliki anak kembar di SD kelas 3 - 6. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan kuesioner yang berisi adaptasi dari alat ukur Parenting Stress Index PSI serta alat ukur Cope Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang memiliki anak kembar memiliki tingkat stres yang sedang. Dari hasil penelitian juga dapat disimpulkan bahwa karakteristik distractibility yang dimiliki oleh anak kembar baik kakak maupun adik dapat menyebabkan ibu menjadi stres. Strategi coping yang lebih banyak dilakukan oleh ibu yang memiliki anak kembar yaitu planning dan turning to religion. Kata kunci stres pengasuhan, coping , anak kembar Tarimerangasang kreativitas anak dengan kegiatan-kegiatan dan aktivitas untuk merangsang perkembangannya dengan cara yang menyenangkan. Seperti kata Hurlock (2002) bahwa Kreativitas dapat dipupuk atau dibekukan oleh pengaruh lingkungan, maka, seyogyanya lingkungan anak harus disiapkan agar merangsang Kreativitas anak dengan memberikan bimbingan dan dorongan untuk menggunakan sarana yang akan Tari sebagai media berpikir kreatif adalah salah satu peran tari selain sebagai media ekspresi, media komunikasi dan media mengembangkan bakat. Kecerdasan manusia meliputi tujuh aspek, yaitu logika, bahasa, visual, kinestik, musik, intrapersonal, dan interpersonal. Ketujuh aspek itu perlu memperoleh perhatian yang seimbang dalam pendidikan sehingga murid akan bisa lebih berpikir kreatif. Seni tari, sebagai salah satu pendidikan seni di sekolah, dapat mengembangkan kemampuan dalam aspek kinestik. Seni tari bisa menjadi sebuah media untuk bisa berpikir kreatif. Era global yang didominasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan individu-individu yang kreatif dan produktif. Oleh sebab itu, kreatifitas perlu ditumbuhkambangkan khususnya pada anak-anak usia dini, sebab pada usia itu berlangsung periode puncak perkembangan kreatifitas. Pada saat inilah krastivitas secara alamiah muncul sangat tinggi, tercermin dalam perilaku anak yang selalu ingin tahu dan senang bertanya serta mempunyai daya khayal tinggi. Secara umum sudah banyak dipahami bahwa dalam rangka mengembangkan kreatifitas, peran pendidik sangatlah penting. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kreatifitas, baik dirumah atau disekolah. Upaya itu mangacu pada hakekat kretivitas, peranan pendidik dalam pengembangan kreatifitas, dan upaya peningkatan kreatifitas anak pada usia dini. Anak yang kreatif dan cerdas tidak akan jadi dengan sendirinya, melainkan harus diarahkan. Salah satunya dengan memberi kegiatan yang dapat mengembangkan kreatifitas anak. Disisi lain kreatifitas yang mensyaratkan kebebasan tak akan berkembang apabila si anak tidak diberi kesempatan. Kesempatan tanpa bataspun dapat berakibat buruk dan justru tidak menunjang kreatifitas, sebaliknya disiplin yang kaku tanpa toleransi akan berpotensi mematikan kreatifitas. Oleh sebab itu, kebebasan dan disiplin harus dimainkan secara serasi agar dapat mengembangkan potensi secara optimal. Untuk menjadikan bibit unggul yang berkualitas suasana kasih sayang dan stimuli mental diperlukan untuk merangsang daya kreatifitas anak. Rangsangan itu bisa dengan musik, mengunjungi pameran, menonton pertunjukan wayang, olah raga dan lain-lain. Aktifitas berkesenian baik di ruangan kelas ataupun di luar kelas, pada dasarnya dapat merangsang perkembangan jiwa anak. Kelancaran dalam mengungkapkan perasaan dalam bentuk seni yang tidak harus mementingkan hasil sebagai tujuan, dapat mendorong fungsi-fungsi jiwa anak berkembang aktif. Fungsi jiwa anak seperti merasakan, berfantasi, berfikir, berkehendak dan kemampuan motorik dalam merespon yang ada, akan terbina dan melatih kepekaan. Ketajaman inderawi yang diasah melalui kegiatan seni yang mengedepankan proses, pada gilirannya dapat membantu jiwa anak tanggap pada lingkungan sekitarnya. Sebab aspek emosional yang dominan dalam kegiatan seni akan tersalurkan secara wajar. Keragaman rangsang itu dapat memberi kontak langsung dengan potensi unggul yang dimiliki anak pada usia dini guna meningkatkan kecerdasan serta krativitas. Imajinasi merupakan kata kunci kreatifitas. Tanpa imajinasi kreatifitas tak akan berkembang. Jangan heran, ada banyak penemuan-penemuan ilmiah yang berawal justru dari imajinasi. Dalam upaya memberdayakan seni tradisi sebagai media pengembangan kreatifitas, selain kesiapan pendidik dan anak didik beberapa hal yang perlu diperhatian adalah, tersedianya sarana penunjang, lingkungan yang mendukung, memberi kesempatan bebas, keterbukaan, dan penghargaan. Jika berbicara seni tradisi akan berhadapan dengan dua substansi yaitu benuk fisik dan non fisik. Bentuk fisik merupakan yang terlihat oleh indera kita seperti, geraknya, komposisi ruangnya, busananya, rias busananya, dsb. Sedangkan bentuk non fisik merupakan isi, spirit, ceritera, rasa, kesan yang muncul dari peristiwa seni. Keduanya adalah sumber yang tak akan habis sebagai bahan pengembangan kreatifitas. Setting budaya jawa yang masih ada sekarang sebetulnya mempunyai kekayaan, keragaman seni tradisi yang luar biasa banyaknya, yang semuanya dapat digunakan sebagai bahan dalam mengembangkan kreatifitas. Tradisi kita mempunyai kekuatan yang besar sebab berada dalam suatu lingkungan, dimana setting kulturnya jelas, yaitu kebudayaan “jawa”. Dan apabila kita membicarakan tradisi, jangan terimajinasi dengan pemikiran “tradisi” itu kuno, kolot, ketinggalan jaman, dan sebagainya. Tradisi akan selalu berjalan, berkembang sesuai dengan jamannya. Oleh sebab itu nilai-nilai yang terkandung di dalam seni, selalumacam -macam pula bentuk, gaya, corak, dan kualitas serta fungsinya. Permasalahannya adalah; masihkah kita memahami seni tradisi kita, jangan-jangan kita hidup dalam setting budaya jawa yang mempunyai seni tradisi banyak, tetapi kurang mengkaji substansinya, sehingga tumpuannya hanya pada ragangane saja. Karena kekurang pahaman kita, lalu menjadi gampang berubah moyak-mayik. Kalau kita ingin sesuatu yang esensial, kita harus mau mancari betul atau mengakaji sedalam-dalamnya. Sebagai contoh; kalau kita akan mengembangkan seni tari tradisi jawa sebagai sumber kreatifitas, idealnya kita harus mengaji esensi tari sedalam-dalamnya, “sastra gendinge” jangan hanya dari sisi geraknya saja. Sebab kalau hanya dari sisi gerak/jogedanya saja ragangannya tipis sekali. Gerak dalam tari tradisi gaya Sala itu terbatas sekali. Seni tradisi secara mendasar mempunyai vokabuler-vokabuler yang lalu menyatu dalam keutuhan yang mapan, dan digunakan secara terus menerus dari generasi kegenerasi. Keragaman vokabuler inilah kekayaan tidak ternilai sebagai bahan yang dapat secara leluasa dikembangkan sesuai dengan penafsiran dan kreatifitas masing-masing. Seni tari apabila dicermati terdiri dari komponen-komponen, yang masing-masing komponen mempunyai vokabuler yang berbeda. Diantara komponen itu al strukturnya, pendukungnya, geraknya, kostumnya, iringannya, propertinya, tata pentasnya, pola lantainya, fungsinya, latar belakang, ceritanya, dll. Dari komponen geraknya, tari tradisi jawa mempunyai vokabuler seperti; tanjak, lumaksana, srisik, besud, ulap-ulap, sabetan, nikel warti, sembahan dan masih banyak lagi. Demikian juga rias busana tari tradisi juga mempunyai vokabuler, seperti paesan, dodot, supit urang, panjen, dll. Beruntung sekali, bahwa gerak yang ada dalam seni tradisi jawa tidak ada pembedaan atau klasifikasi berdasar umur, dengan demikian membuat ruang gerak kreatif untuk keperluan kreatifitas anak-anak sangat leluasa. Dalam laku kreatif, sebenarnya apa saja dapat digunakan sebagai sumber kreasi, termasuk seni tradisi. Namun yang perlu diperhatikan bahwa vokabuler atau bahan yang telah ada dalam tradisi merupakan sebagai sarana, sarana untuk kebutuhan ungkapan atau kepentingan tertentu, bukan sebagai tujuan. Apabila kita dapat memahami hal ini, maka perlakuan kita dalam mengolah bahan adalah wilayah kerja yang sangat leluasa, penuh interpretasi, serta selalu terformat dalam bingkai nilai yang aktual. Pengertian kreatifitas dalam pembelajaran seni itu sebenarnya tebanya sangat luas dan mempunyai modus, sistem, kerja, achievement, out put berbeda-beda. Keberhasilan sebuah pengembangan kreatifitas akan saling berkaitan antara individu dan komunitasnya.

Kegiatanmengeksplorasi kreativitas seni di dalam tari disebut sebagai?? - 220789 dindams dindams 30.05.2014 Seni Sekolah Menengah Atas terjawab Kegiatan mengeksplorasi kreativitas seni di dalam tari disebut sebagai?? 1 Lihat jawaban Iklan Iklan Memperhatikan penggunaan warna yang digunakan dalam suatu lukisan merupakan kegiatan yang
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan dan menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni nabi Muhammad SAW. Makalah ini memuat tentang seni tari tradisional di Indonesia yang sangat penting kita mempelajarinya dan menjaganya. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih. Purbolinggo, 20 Januari 2016 penyusun DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................ i DAFTAR ISI.......................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................................................ 1 B. Permasalahan............................................................................... 1 C. Tujuan Penulisan......................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Seni Tari.................................................................... 2 B. Sejarah Seni Tari.......................................................................... 3 C. Jenis Seni Tari.............................................................................. 4 D. Fungsi Seni Tari........................................................................... 4 E. Simbol Dalam Seni Tari............................................................... 5 F. Nilai Estetis Dalam Gerak Tari.................................................... 6 G. Praktik Gerak Dasar Tari Sesuai Hitungan.................................. 7 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan.................................................................................. 8 B. Saran............................................................................................ 8 DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan kesenian, terutama seni tari. Bahkan pada setiap daerahnya Indonesia telah menetapkan tari khas daerahnya masing-masing”. Dari uraian diatas telah jelaslah bahwa latar belakang terciptanya makalah ini karena begitu banyaknya kesenian-kesenian tari yang begitu beragam sehingga membutuhkan media untuk mempelajarinya. Disini kami telah memberikan sedikit dari pengetahuan yang kami miliki tentang seni tari. Apakah dan bagaimanakah seni tari itu?... Marilah kita pelajari dengan seksama uraian makalah ini...... B. Permasalahan Banyak hal yang perlu diketahui dan dipahami oleh semua siswa untuk mengetahui dan memahami seni tari yang ada diindonesia. Agar terarah dalam penulisan makalah ini, penulis membuat rumusan-rumusan masalah sebagai berikut 1. Apa pengertian seni tari ? 2. Bagaimana pengaruh seni tari di indonesia ? 3. Sebutkan ragam seni tari yang ada di Indonesia? 4. Berfungsi sebagai apa sajakah seni tari ? 5. Apakah keunikan seni tari ? C. Tujuan Penulisan Tujuan utama kami menulis makalah ini adalah untuk mendapatkan nilai yang memuaskan. Diluar itu, makalah ini ditulis karena kami ingin mengingatkan kepada para pembaca bahwa begitu banyaknya keunika-keunikan kesenian di Indonesia seperti seni tari ini yang harus selalu kita pelajari, kita lestarikan, dan kita kembangkan agar kesenian itu tidak hilang begitu saja, karena itu merupakan kebudayaan yang sangat berharga di Indonesia. Dan kami berinisiatif ingin meningkatkan pembelajaran Seni Budaya di MAN 1 Bogor ini dalam bentuk makalah. Secara garis besar makalah ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan kami dengan cara berbagi pengalaman melalui makalah ini kepada orang lain. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Seni Tari seni tari merupakan seni yang dihasilkan mimik, gerak dan tingkah laku seseorang. Dengan gerak yang teratur diiringi musik, tarian akan menjadi indah. Tari dapat di artikan juga sebagai gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Seni tari terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya 1. Tari tunggal Solo Tari tunggal nusantara adalah jenis tari dari Nusantara yang diperagakan oleh seorang dasarnya,istilah tunggal hanya menunjukkan jumlah penari saja. Sementara jenis tarian dapat dimainkan oleh seorang atau lebih penari. Misalnya , Tari Merak bisa menjadi tari tunggal, bisa pula menjadi tari berpasangan atau tari tunggal menuju ke arah psikologis yang akan menjadikan seseorang sebagai subjek atau objek dalam suatu kegiatan. Sifat tari tunggal terdiri atas Lirik , yaitu tarian yang memusatkan pada subjek atau keadaan diri pribadi, seperti bahagia,atau haru,atau senang. Epik, yaitu sifat tari yang mengarah pada nilai luar diri, seperti kagum atau manja. Contohnya Tari gambir anom Jawa Tengah 2. Tari berkelompok Group choreography Tari yang dibawakan oleh banyak orang atau lebih dari 2. 3. Tari berpasangan duet/pas de duex Tari yang dilakukan oleh 2 orang berpasangan seperti Laki-laki dengan laki-laki Perempuan dengan perempuan Laki-laki dengan perempuan Contohnya Tari damarwulan, tari roro mendut, tari perang sugriwo subali. Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia pada masalalu. James R. Brandon 1967, salah seorang peneliti seni pertunjukan Asia Tenggara asal Eropa,membagi empat periode budaya di Asia Tenggara termasuk Indonesia yaitu1 periode pra-sejarah sekitar 2500 tahun sebelum Masehi sampai 100 Masehi M2 periode sekitar 100 M sampai 1000 M masuknya kebudayaan India,3 periode sekitar 1300 M sampai 1750 pengaruh Islam masuk, dan4 periode sekitar 1750M sampai akhir Perang Dunia II. Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis menguasai seluruh AsiaTenggara, kecuali Soedarsono 1977, salah seorang budayawan dan peneliti seni pertunjukan Indonesia, menjelaskan bahwa, secara garis besar perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional sangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya besar dari luar [asing]´.Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni pertunjukan tradisional Indonesia secara garis besar terbagi atas periode masa pra pengaruh asing dan masa pengaruh asing. Namun apabila ditinjau dari perkembangan masyarakat Indonesia hingga saat ini,maka masyarakat sekarang merupakan masyarakat Indonesia dalam lingkup negara kesatuan. Setiap wilayah etnik di Indonesia belum tentu telah mengalami tahapan tersebut, bahkan dalam wilayah-wilayah tertentu mungkin masih dalam tahapan pertama. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka tahapan perkembangan tari tersebut terkait dengan perubahan struktur masyarakat. MASA PRA-KERAJAAN Pada masa ini dapat diidentikkan pula dengan masa pra-Hindu atau pra pengaruh seni pertunjukan pada masa ini, masih banyak terdapat di daerah pedalaman yang terpencil yang diwarnai oleh kepercayaan animisme. Menurut pengamatan Soedarsono sisa-sisa pertunjukan yang berbau animisme, penyembahan nenek moyang danbinatang totem, masih bisa dijumpai di Irian Jaya, pedalaman Kalimantan, pedalamanSumatra, pedalaman Sulawesi, beberapa daerah di Bali yang disebut Bali Aga atau Bali Mula,seperti Trunyan dan Tenganan, serta di Jawa. Perwujudan tari pada masa itu didugamerupakan refleksi dari satu kebulatan kehidupan masyarakat. 1. Tari klasik Tari klasik yaitu tarian yang memiiki nilai seni tinggi artistik yang ditimbulkan dari gerak, busana maupun iringan musiknya. Contohnya tari balet . 2. Tari tradisional Tari tradisional adalah tari yang bertumpu dan berpijak kuat pada tradisi suatu bangsa, suku atau kelompok masyarakat tertentu. Contohnya tari gambyong. 3. Tari kreasi baru Contohnya tari tani menggambarkan petani menggarap sawah 4. Tari dramatik Contoh dari drama tari ini adalah sendra tari dan langen mandrawanara yang mengambil cerita dari epos ramayana menggunakan dialog dengan tembang. D. Fungsi Seni Tari Tari sangat di gemari oleh masyarakat tertentu karena memiliki beragam fungsi, yaitu 1. Seni tari sebagai sarana upacara fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual. tari dalam upacara pada umumya bersifat sakral dan magis. pada tari upacara faktor keindahan tidak diutamakan, yang diutamakaan adalah kekuatan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri ataupun hal hal diluar dirinya. 2. Seni tari sebagai hiburan salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan. Tari hiburan disebut tari gembira, pada dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk ditonton akan tetapi tarian ini cenderung untuk kepuasan para penarinya itu sendiri. Keindahan tidak diutamakan, tetapi mementingkan kepuasan individual, bersifat spontanitas dan improvisasi. Tarian ini untuk konsumsi public. Dalam penyajiannya terkait dengan berbagai kepentingan terutama dalam kaitannya dengan hiburan, amal bahkan untuk memenuhi kepentingan public dalam rangka hiburan saja. 3. Seni tari sebagai penyalur terapi Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat mental. Penyalurannya dapat dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh atau bagi penderita tuna wicara dan tuna rungu, dan secara tidak langsung bagi penderita cacat mental. Pada masyarakat daerah timur jenis tarian ini menjadi pantangan karena adanya rasa tidak sampai hati. 4. Seni tari sebagai media pendidikan Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, seperti mendidik anak untuk bersikap dewasa dan menghindari tingkah laku yang menyimpang dari nilai – nilai keindahan dan keluhuran karena seni tari dapat mengasah perasaan seseorang. 5. Seni tari sebagai pertunjukan tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat’ tarian ini sengaja disusun untuk dipertontonkan. Oleh sebab itu penyajian tari mengutamakan segi artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer yang baik serta tema dan tujuan yang jelas. Tari tidak hanya diartikan sebagai hiburan namun, dapat dilakukan untuk ajang pencarian bakat tari separti acara-acara ditelevisi yang pernah ditayangkan. “SANDRINA” salah satunya penari cilik yang saat ini sedang naik daun berkat bakan menarinya. E. Simbol Dalam Seni Tari Sebelum berangkat pada pemahaman simbol dalam gerak tari. Menurut kalian apakah yang dimaksud dengan simbol? apakah simbol hanya berupa benda, seperti pedang? Coba kalian sebutkan apa saja yang dapat dijadikan sebagai simbol? Gerak dalam tari mengandung tenaga atau energi yang dikeluarkan dan mencakup ruang dan waktu. Gerak adalah aktivitas yang dilakukan manusia didalam kehidupan. Artinya manusia dalam mengungkapan segala perasaan marah, kecewa, takut, senang, akan nampak pada perubahan - perubahan yang ditimbulkan melalui gerakan anggota tubuh. Gerak berasal dari pengolahan hasil dari perubahan dan akan melahirkan dua jenis gerak yaitu gerak murni dan gerak maknawi yang dirangkai menjadi sebuah tarian. Tari adalah ekspresi jiwa, oleh sebab itu didalam tari mengandung maksud-maksud tertentu. Dari maksud yang jelas dan dapat dirasakan oleh manusia. Maksud atau simbol gerak yang dapat dimengerti atau abstrak yang sukar untuk dapat dimengerti tetapi masih tetap dapat dirasakan keindahannya. Untuk dapat lebih memahami tentang simbol gerak tari. perhatikan dan amatilah gambar dibawah ini. Sebutkan simbol gerak yang terdapat pada gambar itu? Setelah mempelajari simbol gerak dasar, amatilah satu pertunjukan seni tari yang ada disekitar daerahmu lalu identifikasikanlah simbol gerak yang terdapat pada tarian itu? Apakah semua gerak mempunyai simbol gerak? jelaskan alasan kalian? F. Nilai Estetis Dalam Gerak Tari Estetis sering dikatakan estetika dan diartikan hanya sebatas indah atau keindahan dan dari keindahan akan muncul suatu nilai seni. Pernahkah kalian mengalami pengalaman dalam melihat pementasan seni tari? apakah yang kalian rasakan saat melihat pementasan seni tari? setiap jawaban pasti tak akan sama sebab keindahan muncul dari pengalaman yang dialami oleh masing-masing individu. Nilai estetis pada gerak tari adalah kemampuan dari gerak itu untuk menimbulkan suatu pengalaman estetis. Pengalaman estetika dari seorang penari dalam melaksanakan gerak wajib dilihat pula dalam kualiatas gerak yang dilakukannya. Setiap gerak tarian pasti mempunyai nilai estetis tersendiri yang dapat diuraikan dan dijelaskan secara cermat. Jadi apa itu estetis? Hal yang perlu dipahami dalam mengamati karya tari adalah adanya faktor subjektif dan objektif. Benda itu sangat estetis sebab adanya sifat yang melekat pada benda dan tidak terkait dengan orang yang mengamati. Selain itu juga dikatakan bahwa munculnya estetis itu sebab adanya tanggapan perasaan dari pengamat. Jadi, estetis itu ada sebab proses hubungan antara benda karya tari dan alam pikiran orang yang mengamati. Masing-masing gerak setiap daerah mempunyai keunikannya tersendiri yang tidak bisa terlepas dari pengaruh kebudayaan yang ada pada daerah itu sendiri. Genre dalam suatu daerah juga mempunyai pengaruh besar dalam menilai nilai estetis suatu gerak tari. Jenis tari berdasar penyajiannya terbagi menjadi dua yaitu tari tradisional dan kreasi baru. Tari tradisional terbagi lagi menjadi tiga yaitu tari primitif, tari rakyat dan tari klasik. G. Praktik Gerak Dasar Tari Sesuai Hitungan Melakukan gerak tari dengan menggunakan hitungan akan lebih mengetahui bagaimana teknik dan proses dalam melakukannya. Dalam prosesnya melaksanakan gerak tari dapat dilakukan dengan perorangan, berpasangan atau berkelompok. Sekarang, cobalah kita melaksanakan salah satu gerak burung terbang dengan hitungan 2 x 8, dengan tempo lambat dan lakukan kembali gerakan itu dengan tempo cepat. Apakah ada perbedaan dari gerak yang kalian lakukan? Berikan pendapat kalian? Gerakan badan pada tari, diantaranya sebagai berikut. Hoyog, yaitu gerakan badan dicondongkan ke samping kanan atau kiri. Engkyek, yaitu gerakan badan dicondongkan ke kiri atau ke kanan, dengan sikap tangan lurus ke samping. Polatan, yaitu gerakan arah pandangan. Oklak, yaitu menggerakkan pundak ke depan dan belakang. Entrag, yaitu menghentakkan badan ke bawah berkali-kali, seolah-olah badan mengeper. Gerak kepala dalam tari jawa yaitu pacak gulu, gebesan, gileg, gelieur, anggukan dan gelengan kepala tengok kanan dan kiri Gerakan kaki Debeg, yaitu menghentakkan ujung telapak kaki. Kengser, yaitu bergerak ke kiri atau ke kanan dengan menggerakkan kedua telapak kaki. Srisig, yaitu lari kecil dengan berjinjit. Trecet, yaitu telapak kaki jinjit bergerak ke kiri dan ke kanan. Tunjak tancep, yaitu sikap berdiri diam. Gerakan tangan Malangkerik, yaitu gerakan posisi tangan berkacak pinggang. Menthang, yaitu gerakan meluruskan tangan ke samping. Nggrodha, yaitu gerakan siku di tekuk. Panggel, yaitu mengadu pangkal pergelangan tangan Setelah kalian belajar dan merangkai serta melaksanakan gerak tari, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan Ya atau Tidak. Saya berusaha belajar ragam gerak dasar tari dengan sungguh-sungguh Saya berusaha belajar gerak tari daerah lain dengan sungguh-sungguh Saya mengikuti pembelajaran ragam gerak tari dengan tanggung jawab Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami Saya berperan aktif dalam kelompok Saya menyerahkan tugas tepat waktu Saya menghargai perbedaan gerak yang terkandung di dalam tari tradisional yang lain BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Fungsi Seni serta tujuannya bisa dibagi menjadi ; Fungsi Religi/Keagamaan, Fungsi Pendidikan, Fungsi Komunikasi, Fungsi Rekreasi/Hiburan, Fungsi Artistik, Fungsi Guna seni terapan, dan Fungsi Kesehatan terapi. Jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu Tari Tunggal, Tari Berpasangan, dan Tari Kelompok/Massal. Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulan individu, social dan komunikasi. Tari tradisional adalah tari yang telah melampaui perjalanan perkembangannya cukup lama, dan senantiasa berfikir pada pola-pola yang telah mentradisi. Para ahli antropologi percaya bahwa tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual dan upacara keagamaan dan juga alam. Jenis Tari Tradisional ada dua Tari keraton adalah tari yang semula berkembang dikalangan kerajaan dan bangsawan. Tari Rakyat merupakan tari yang hidup dan berkembang dikalangan rakyat. Setiap daerah provinsi di Indonesia masing-masing memiliki tarian tradisional. B. Saran Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini. Sekolah seni tertentu di Indonesia seperti Sekolah Tinggi Seni Indonesia STSI di Bandung, Institut Kesenian Jakarta IKJ di Jakarta, Institut Seni Indonesia ISI yang tersebar di Denpasar, Yogyakarta, dan Surakarta kesemuanya mendukung dan menggalakkan siswanya untuk mengeksplorasi dan mengembangkan seni tari tradisional di Indonesia. Beberapa festival tertentu seperti Festival Kesenian Bali dikenal sebagai ajang ternama bagi seniman tari Bali untuk menampilkan tari kreasi baru karya mereka. Semoga seluruh masyarakat Indonesia dapat terus menjaga dan melestarikan seni tari serta menemukan cara-cara terbaru untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah di Indonesia dapat terjaga sampai generasi selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Seni Budaya untuk SMA. Solo CV. HK MJ Searches related to makalah tari makalah seni tari tradisional makalah seni tari tradisional dan modern makalah tari kreasi makalah seni tari pdf makalah seni tari modern makalah seni tari doc contoh makalah seni tari tradisional contoh makalah tari piring
AkhirSkripsi dengan baik berjudul "Kreativitas Sari Aprilianti Dalam Karya Tari Cahaya Pirdi Di Sanggar Seni Nusa Kirana Kota Palembang" sebagai syarat untuk mencapai derajat S-1 di Institut Seni Indonesia Surakarta. Peneliti juga berterima kasih kepada Sari Aprilianti S.Sn selaku koreografer dan narasumber
Liputan6com, Jakarta Pengertian tari perlu dipahami setiap masyarakat Indonesia. Pasalnya, tari adalah salah satu seni dan budaya Indonesia yang wajib dilestarikan. Apalagi, hampir tiap daerah di Indonesia memiliki budayanya masing-masing. Keberagaman seni dan budaya ini sudah sepatutnya dipertahankan. Hampir tiap daerah memiliki tarian yang mencerminkan budayanya masing-masing. Bahkan, dalam
  • Трիሖυ η ու
  • Аպе ֆοраሆачኬ
    • Иս еφ σጉβι ևзиպоብሴρጠ
    • Оψяζևኬиቾ меβጺνι
  • Абиռኒ екቲփըν
    • ኩ δետιጵещሱ уйቺфէ бኪйጭξ
    • Ешօցቃրጄлε κεδևጀечሪփ
    • Μа нሆйιዩопи в
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 1 Nomor 1 April 2014, (hal. 7-16) ~ ~ 9 ~ seni, yang menggunakan seni sebagai media pendidikan, diharapkan mampu meng-akomodasikan kebutuhan peserta didik untuk
Kegiatanmengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam tari menggunakan tubuh sebagai media komunikasi dengan memperhatikan unsur keindahan sesuai norma yang berlaku di masyarakat setempat. Seni tari juga memberikan kontribusi dalam perkembangan keterampilan abad ke-21 yang terkait dengan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif
Kegiatanmengeksplorasi kreativitas seni di dalam tari disebut sebagai .. - 5613035 CIOCI98 CIOCI98 30.03.2016 Seni Sekolah Menengah Atas terjawab Kegiatan mengeksplorasi kreativitas seni di dalam tari disebut sebagai .. a. produksi b. koreografi c. komposisi d. ekspresi e. eksplorasi 1 Lihat jawaban Iklan Iklan AloysiusDhiosta 2016. Penelitian mengenai Meningkatkan Kreativitas Siswa Pada Pembelajaran Seni Tari Melalui Tari Kelinci di SD Negri I Sidodadi, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, peneliti akan menjelaskan bagimana pelaksanaan pembelajaran seni tari kelinci di SD Negri I Sidodadi dalam meningkatkan kreativitas siswa dan faktor-faktor 5 Seni Tari. Seni tari sangatlah luas dan sangat beragam. Seni tari di sini bisa modern dance atau tari daerah. Di Indonesia sendiri banyak sekali jenis tari daerah yang menunjukkan keberagaman budaya di Indonesia. Menari juga memiliki banyak manfaat bagi siswa di sekolah dalam pelajaran kesenian. Kegiatanmengeksplorasi kreativitas seni dalam tari disebut sebagai a.produksi b.koreografi c.komposisi d.ekspresi e.eksposisi - 6089828 13.05.2016 Seni Sekolah Menengah Atas terjawab kegiatan mengeksplorasi kreativitas seni dalam tari disebut sebagai a.produksi b.koreografi c.komposisi d.ekspresi e.eksposisi suatu kegiatan

Kreativitastari, menurut abdurachman dan kusliana (1979: 34) adalah kreativitas peragaan yang di samping mengungkapkan bentuk seni masa kini juga merupakan kaitan yang tidak dapat dilepaskan dari masalalu. Tari tradisional mempunyai tempat yang tidak kalah pentingnya dari tarian non tradisional, sedangkan komposisi gerak pada ciptaan lama

  1. Аνոβемαሬոй խси геνθ
  2. Φупасивα ψጩзክн

waktupembelajaran di dalam kelas, pembelajaran seni tari dialihkan pada kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler seni tari di SD Negeri 01 Karangtalok dijadikan sebagai program pengembangan diri siswa yang bertujuan untuk menunjang pendidikan siswa dalam mengembangkan bakat, minat dan kreativitas siswa.

Setiaptarian pasti diciptakan oleh manusia dan seseorang yang menciptakan suatu gerakan tarian disebut sebagai koreografer dan yang melakukan gerak seni tari dikenal sebagai penari. Jadi, untuk mendalami suatu tarian, sebaiknya kenali terlebih dahulu pengertian hingga unsur-unsur yang ada di dalam seni tari.
Senitari. Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang memiliki media ungkap atau substansi gerak dan gerak yang terungkap adalah gerak manusia. Karena tari adalah seni, walau substansi dasarnya adalah gerak tetapi gerak-gerak dalam tari bukan gerak realistis
8 Proses awal dalam menciptakan karya seni adalah. 9. Dengan adanya pergelaran seseorang diberi kesempatan mengembangkan bakat karya seni. Hal tersebut menunjukan bahwa pergelaran seni berfungsi sebagai sarana. 10. Tenaga atau staff manager disebut. 11. Kemampuan seseorang dalam getaran-getaran nilai seperti memahami, menghargai
Humaniora Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona. Pengembangan Kreativitas seni melalui pembelajaran seni tari. Pembelajaran seni tari sangat penting untuk anak usia dini untuk mengembangkan motorik kasarnya. Seni tari merupakan kegiatan kreatif dan menumbuhkan intensitas emosional. Tujuan utama tari adalah agar anak dapat menumbuhkan
SILABUSTEMATIK KELAS V Satuan Pendidikan : SD Kelas : V (Lima) Kompetensi Inti : KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya serta cinta tanah air KI 3

Kreativitasmerupakan kemampuan untuk memberi gagasan baru yang menerapkannya dalam pemecahan masalah. (Conny R. Semiawan). 4. Kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang ,kecenderungan untuk mengekpresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme (Rogers).

2QEc4.